Senin, 11 Oktober 2010

sosiologi agama (materi 1)

AGAMA DAN MASYARAKAT.
DEFINISI AGAMA.

Secara sosiologis, agama ialah suatu jenis system social yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berporos pada kekuatan-kekuatan non empiris yang dipercayainya dan didaya gunakan untuk mencapai keselamatan bagi diri mereka dan masyarakat luas umumnya.

# Agama sebagai suatu jenis system social, bahwa agama adalah suatu fenomena social, suatu peristiwa kemasyarakatan, suatu system social dapat dianalisis, karena terdiri atas suatu kompleks kaidah dan peraturan yang dibuat saling berkaitan dan terarah kepada tujuan tertentu
# Agama berporos pada kekuatan-kekuatan non empiris, bahwa agama itu khas berurusan dengan kekuatan dari " dunia luar ", kekuatan supra empiris yang lebih tinggi dari manusia dan dipercaya sebagai roh tertinggi'
# Manusia mendaya gunakan kekuatan-kekuatan sekitarnya, yaitu untuk keselamatan didunia sekarang ini dan " dunia lain " yang dimasuki manusia sesudah kematian'

BOUMAN : menyatakan bahwa sosiologi aclalah suatu ilmu yang mengkaji masalah yang berkaitan dengan gejala-gejala masyarakat dengan segala perangkatnya. Sosiologi mengarahkan kepada nilai-nilai kemanusian dan harmonisasi berhubungan antara satu komponen dengan komponen lainnya. Nilai-nilai sosiologi akan melahirkan suatu hukum normatif, sebagaimana juga nilai agama menghasilkan nilai normatif Sedangkan perbedaannya pada titik tekan nilai spritualisme pada nilai keagamaan, sedangkan sosiologi tidak demikian.

CIRI-CIRI AGAMA : Adanya simbol-simbol, kepercayaan, citra, dan nilai-nilai spesifik dengan mana manusia menginterpretasikan eksistensi mereka

UNSUR AGAMA : Hanig berpendapat ada 4 . Pertama, pengakuan bahwa ada kekuatan gaib yang menguasai atau mempengaruhi kehidupan manusia. Kedua, keyakinan bahwa keselamatan hidup manusia tergantung pada adanya hubungan baik antara manusia dengan kekluatan gaib itu. Ketign. sikap emosional pada hati manusia terhadap kekuatan gaib itu seperti sikap takut, trormat, cinta, penuh harap, pasrah dll. Keempat, tingkah laku tertentu yang dapat diamati seperti sholat" doa' puasa, suka menolong dll'

ROLAND ROBERTSTON : Definisi agama menjadi dua bagian. Inklusif dan eksklusif. lnklusif ialah memandang setiap system kepercayaan dan ritual yang diresapi dengan " kesucian " atau yang diorientasikan kepada "penderitaan manusia yang esensial "'

INKLUSIF pada umumnya melihat agarna bukan hanya system yang teistik yang diorganisasikan tentang supranatural, tapijuga sebagai system kepecayaan nonteistik, seperti komunis, nasionalisme atau humanism.

EKSKLUSIF mambatasi istilah agama pada system kepercayaan pada sesuatu yang mempunyai kekuatan atau kekuasaan supranatural.

Kesimpulan : Agama dapat dirumuskan sebagai suatu system kepercayaan dan praktek dimana suatu kelompok manusia berjuang menghadapi masalah.

PERKEMBANGAN SOSIOLOGI AGAMA.
Sosiologi Agama adalah salah satu disiplin ilmu dalam masyarakat, oleh karena itu telah memberikan kontribusi untuk menata keharrnonisan dalam kehidupan masyarakat. Pengaruh Sosiologi Agama secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku individu maupun masyarakat. Sehingga secara konkrit terdapat hubungan yang erat antara gejala-gejala sosial keagamaan dengan gejala sosial kemasyarakatan. Perkembangan sosiologi agama jika dikaitkan dengan kehidupan masyarakat maka dapat dideteksi melalui beberapa aspek kehidupan meliputi :
1. Aspek kehidupan kolektif dalam masyarakat.
2. Aspek dalam berbagai wujud kolektif manusia.
3. Aspek dalam berbagai unsur masyarakat.
4. Aspek dalam pranata social.
5. Aspek tentang integrasi masyarakat.

FUNGSI AGAMA BAGI MANUSIA DAN MASYARAKAT.
# Fungs edukatif.
Agama memberikan bimbingan dan pengajaaran dengan perantara petugas-petugasnya (fungsionaris ) seperti syaman, dukun, nabi, kiai, pendeta imam, guru agama dan lainnya, baik dalam upacara ( perayaan ) keagamaan, khotbah, renungan ( meditasi) pendalaman rohani.

# Fungsi penyelamatan.
Bahwa setiap manusia menginginkan keselamatan baik dalam hidup seklarang ini maupun sesudah mati.Jaminan keselamatan ini hanya bias mereka temukan dalam agama.
Agama membantu manusia untuk mengenal " yang sacral " dan " makhluk teringgi " atau Tuhan dan berkomunikasi denganNya. Sehingga dalamyang hubungan ini manusia percaya dapat memperoleh apa yang ia inginkan.
Agama sanggup mendamaikan kembali manusia yang salah dengan Tuhan dengan jalan pengampunan dan PenYucian.

# Fungsi pengawasan social ( social control )
Fungsi agama sebagai control social yaitu :
- Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga masyarakat.
- Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral ( yang dianggap baik )dari serbuan destruktif dari agama baru dan dari system hokum Negara modern.

# Fungsi memuPuk Persaudaraan.
Kesatuan persaudaraan berdasarkan kesatuan sosiologis ialah kesatuan manusia-manusia yang didirikan atas unsure kesamaan.
- Kesatuan persaudaraan berdasarkan ideology yang sama, seperti liberalism, komunisme, sosialisme.
- Kesatuan persaudaraan berdasarkan system politik yang sama. Bangsa-bangsa bergabung dalam system kenegaraan besar, seperti NATO, ASEAN dll.
- Kesatuan persaudaraan atas dasar seiman, merupakan kesatuan tertinggi karena dalam persatuan ini manusia bukan hanya melibatkan sebagian dari dirinya saja melairtkan seluruh pribadinya dilibatkan dalam satu intimitas yang terdalam dengan sesuatu yang tertinggi yang dipercayai bersama

# Fungsi transformatif.
Kata transformative barasal dari kata latin " transformare " artinya mengubah bentuk. Jadi fungsi transformative berarti mengubah bentuk kehidupan baru atau mengganti nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru
PENGARUH AGAMA TERHADAP STRATIFIKASI SOSIAL'
# Stratifikasi social ialah susunan berbagai kedudukan social menurut tinggi rendahnya dalam masYarakat.
# lapisan social ialah keseluruhan orang yang bekedudukan social setingkat
# Golongan elite dan hartawan.
- Bagi golongan ini kedudukan & kekayaan yang dimilikinya dapat memberikan jaminan yang aman bagi penghidupan.
- Hal yang azasi ( Tuhan, hidup kekal dsb ) sementara tidak perlu mutlak dipermasalakan, dapat ditunda sampai" hari tua, karena sekarang belum diperlukan.
# Golongan karyawan " Kaum birokrat "
- Pernyataan Weber yang sangat menarik, yang mengambil data-data pengamatannya di Cina khususnya agama Konfusian (isme), bahwa kecenderungan religius kaum birokrat bersifat " serba untung dan enak ". Terdapat ajaran hasil persetujuan bersama yang mengandung kekosongan mutlak akan perasaan & kebutuhan akan keselamatan atau landasan transeden untuk kesusilaan.
- Namun untuk masyarakat Indonesia, terutama golongan karyawan umumnya, ternyata harus dikatakan berdasarkan pengalaman umum bahwa jiwa yang kosong akan kerohanian ( yang transeden) tidak ditemukan. Semangat keagamaan masih cukup tebal, hal ini terlihat dalam pertemuan-pertemuan nonreligius seperti pada rapat-rapat & perayaan nasional masih terdapat salam keagamaan doa-doa kepada Tuhan YME tidak ketinggalan.

# Golongan pengrajin & pedagang kecil.
- Hidup mereka lebih didasarkan atas landasan ekonomi yang memerlukan perhitungan rasional & perencanaan teliti.
- Menurut Weber, bahwa golongan pengrajin & pedagang kecil suka menerima pandangan hidup yang mencakup etika pembalasan, seperti pekerjaan yang baik yang dilakukan dengan tekun & teliti akan membawa balas jasa setimpal.
- Agama yang mereka pilih adalah agema etis yang rasiottal, unsur emosi agama tidak memainkan peranan penting.

#Golongan pedagang besar.
- Sikap mental kategori ini dikuasai oleh orientasi keduniawian yang menutup kecenderungan kepada agama. Semakin besar kemewahan mereka semakin kecil hasrat mereka terhadap agama. Ditempat ibadah kehadiran mereka agak langka.

- Sebagai gantinya mereka tidak berkeberatan memeberikan sumbangan bantuan uang/barang untuk kemajuan agama yang mereka anut, tapi semua kegiatan yang diperlukan dalam pengembangan agama diserahklan kepada orang lain.

#Golongan petani.
Sikap mental golongan petani terbentuk oleh pengaruh situasi& kondisi dimana mereka hidup
antara lain :
-Faktor klimatologis & kering/penghujan. hidrologis, seperti musim dingin/panas, musim
- Faktor flora &, Fauna seperti tanaman padi, sayuran, palawija dll. Yang penggarapannya dibantu tenaga ternak yang dipelihara ( kuda, sapi, kerbau dll )
- Golongan petani selalu bergumul dengan pemainan hukum alam ( pertanian). Hukum cocok tanam kadang sulit diperhitungkan secara cermaL selalu bersandar pada kedermawanan alam yang datang lambat & tidak menentu.
- Maka kaum petani lebih cenderung untuk mendayagunakan kekuatan-kekuatan magis (supra empiris ) guna mempengaruhi kekuatan kosmos yang irrasional. Misalnya kaum petani di Indonesia mengadakan selarnatan pada waktu menanam benih & pada waktu panen.

KONVERSI AGAMA ( RELIGIUS CONVERSION ).

@ Berasal dari istilah latin " conversion " dan dari istilah lnggeris yaifu " conversion " artinya masuk agamuptndah agama' bertobat, berubah'
@ Initiatio/tnisiasi artinya " masuk agama " kata ini menitik beratkan pada aspek upacara p-enerimaan resmi seorang anggota baru kedalam suatu kumpulan keagamaan, misalnya upacara pembaptisan dalam katolilq mengucapkan syahadat dalam Islam.
@ Menurut Max Heirich, konversi religious ialah suatu tindakan dengan mana seseorang atau telompok masuk atau berpindah kesuatu system kepercayaan atau perilaku yang berlawanan dengan kepercaYaan sebelumnYa.
@ Faktor-faktor pendorong masuk agama.
Menurut Max Heirich factor-faktor pendorong masuk agama, yaitu :
- Kalangan ahli teologi : Faktor pengaruh ilahi ( hidayat Allah )
- Kalangan ahlt psikologi : Pembebasan dari tekanan batin' Tekanan batin yang menyiksa seseorang itu dapat timbul dari salah satu factor :
a. Masalah keluarga/kesulitan antar anggota keluarga misalnya : percekcokan' kesulitanseks,tidakmendapattempatdihatikerabatdll.
b. Keadaan lingkungan yang menekan, misalny4 dikucilkan dari kehidupan kelompoknya lantas hidup sebatang kara, kawin dengan pihak lain, perubahan Pekerjaan dll.
c. Urutan kelahiran tertentu. Menurut Guy E Swanson, bahwa anak yang lahir pertama & terakhir tidak mengalami tekanan batin kemudian berpindah agama' Tetapi anak yang lahir ditengah menderita tekanan batin dan cendrung mencari pembebasan darinYa

-Kalangan ahli pendidikan : situasi pendidikan ( sosialisasinya.
Sistem pendidikan lewat persekolahan termasuk factor pendorong masuk agama apabila tujuan persekolahan tsb semata-mata untuk mencari konversi religious ( pemeluk baru ).

-Kalangan ahli social : aneka pengaruh social.
Pengaruh pergaulan antar pribadi, antara lain :
# Karena diajak masuk kumpulan/agama oleh seorang teman akarab.
# Orang diajak berulang-ulang menghadiri kebaktian agama.
#Mendapat anjuran dari saudara-saudaranya atau temannya.
# Sebelum bertobat orang menjalin hubungan baik dengan pemimpin tertentu.

( 0 komentar:

Posting Komentar